IKHLAS SEBAGAI DASAR UTAMA DALAM SEGALA ASPEK KEHIDUPAN

Hari : Selasa Malam Rabu
Tanggal : 21 April 2009
Di Rumah : Bpk. EDY SUPRAYITNO
Alamat : GOGORANTE NGASEM KAB.KEDIRI

Pertama Tidak lupa kami haturkan puji syukur Alhamdulillah, setelah sekian lama postingan pengajian rutin malam Rabu absen, karena pertama kami dari pengurus semua konsen pada kegiatan Barokahan Bulan Muharom dan Maulud, kini kami bisa menerbitkan kembali, inti dari MAUIDHOH HASANAH GUS NUNG ADI KUSUMA (Imam Jama'ah Dzikrurrohmah Sunan Geseng ) semoga membawa manfa'at dan barokah bagi semua umat. untuk kali ini beliau menyampaikan mauidhoh hasanah tentang:
IKHLAS SEBAGAI DASAR UTAMA DALAM SEGALA ASPEK KEHIDUPAN

Berangkat dari sebuah Hadits Rasulullah saw yang di riwayatkan oleh Baihaqi, Bliau bersabda yang artinya :
"Beruntung sekali orang-orang yang ikhlash.mereka semua adalah bagai pelita petunjuk dalam kegelapan, penyingkap tabir fitnah dan kebodohan"

Arti luas secara Hikamh, Hadits di atas, adalah :
Pertma :Orang Ikhlash yang benar-benar beruntung sesuai Hadits di atas adalah pertama harus bisa ikhlas pada hidupnya sendiri. Maksudnya bisa rela dengan hati yang ikhlash atas segala ketentuan dan keputusan dari Allah swt, yang telah ditakdirkan baginya.Orang yang Mukhlish adalah orang yang bisa ikhlash menerima atas segala Qudrat dan Irodat Allah swt yang digariskan dalam perjalanan hidupnya, tidak pernah menggerutu atau menyesali atas segala yang terjadi dalam hidupnya. Orang yang selalu menyesali hidupnya,eh maksudnya kehidupannya, dia tidak akan bisa tenang, dan selalu akan dilemahkan oleh presepsinya sendiri, tidak bisa yakin dalam menjalani kehidupannya,dan selamanya dia selalu merugi tidak bisa beruntung sama sekali.

Dalam kajian tasawuf, ikhlash adalah ilmu yang pertama kali dikaji, sebagai asas atau dasar dari semua ilmu, amal dan segala perilaku hidupnya. Termasuk para Wali Songo, dalam memberikan ilmu kepada santri-santrinya,bukan ilmu yang macem-macem, melainkan pertama kali yang ditanamkan adalah pelajaran IKHLASH HIDUP

Kedua, orang yang benar-benar mukhlish, dia tidak pernah mencela dan menyacat orang lain. Dia bisa menerima kenyataan yang ada dan terwujud merupakan suatu Qodrat dan Irodat Allah swt. Allah swt yang maha menghendaki, menciptakan segala sesuatu yang ada di jagat alam raya ini, tidak sia-sia dan yang pasti ada hikmah dan manfa'atnya. Contoh kecil, seseorang yang tidak bisa menerima keberadaanya semut, kecoak, nyamuk, tikus, dll. Dia akan selalu disibukkan untuk mengusir hewan-hewan tersebut, bahkan membasmi habis-habisan dari muka bumi ini. Dia tidak menyadari kalau itu semua adalah ciptaan Allah swt, gerak-geriknya juga atas kendali Kuasa Allah swt dan bahkan dia lupa kalu segala sesuatu yang ada di muka bumi dan langit itu hakikatnya bertasbih kepada Allah swt. Segala sesuatu yang dia benci, baik itu manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dll, itu semua adalah Ciptaan Allah swt. membenci ciptaanya berarti membenci Sang Penciptanya, yaitu Allah swt. Kalau sudah membenci Allah swt, pasti akan semakin jauh dari rahmat dan berkah, hidupnya akan selalu sengsara yang berakhir dengan kebinasaan.

Itulah salah kesombongan manusia yang kadang-kadang tidak disadari, selalu merasa lebih baik dari yang lain.

Ketiga: Orang yang benar-benar mukhlish, Dia akan pandai bersyukur dalam hidupnya,dan bisa memberikan manfa'at kepada orang lain.dikatakan dalam Hadits di atas, mereka sebagai MASHOOBIHUL HUDA, (pelitanya petunjuk)yang akan menerangi setiap ada celah-celap keglapan.Itulah Insan Kamil, manusia sempurna sang kholifah di muka bumi.

Tapi sebaliknya, setinggi apapun status sosial seseorang,sederet pangkat dan jabatan disandang,harta benda melimpah ruah, bahkan seseorang yang statusnya sebagai cendekia dan ilmuwan,tetapi belum bisa ikhlash pada hidupnya sendiri dan orang lain, maka orang tersebut masih jauh dari keberuntungan.

itulah sekilas makna Ikhlash menurut Ahli Hikmah, semoga manfa'at, Barokah Dunia Akhirat.
Haqqullah - Rohmatullah - Ridho Allah swt.

Artikel Terkait: