RUTINAN SELAPANAN

Salah satu kegiatan rutin Majelis Dzikrurrohmah Sunan Geseng Kediri, adalah Pengajian Rutin Selapanan. Disebut rutin selapanan, karenan kegiatan ini dilaksanakan setiap 35 hari sekali yaitu Selapan hari ( jawa ).

Kegiatan ini bertujuan Syi’ar Dakwah Islamiyah, Ibadah dengan Dzikir dan Silaturrahmi untuk memohon rahmat, barokah dan ridho Alloh swt, bagi kita semua, anak turun, keluarga dan umat masyarakat serta seluruh alam seisinya.


Selain itu, dalam kegiatan ini juga diisi Mauihotul Hasanah Oleh Imam Jama’ah Dzikrurrohmah Gus Nung Adi Kusuma, sebagai sarana untuk pemahaman Islam secara dalam, pelurusan Akidah dan Tauhid, pemantapan Iman dan keyakinan serta pembinaan akhlak yang mulia kepada umat.

Kegiatan ini secara rutin dilaksanakan pada tiga tempat :
1. Hari : Jum’at malam Sabtu Legi
Tempat : Musholla At-Taqwa Mejenan Kec. Mojoroto Kota Kediri
2. Hari : Senin malam selasa Legi
Tempat : PP.Hasan Munshorif Swalloh Kec. Pare Kabupaten Kediri
3. Hari : Rabu malam Kamis Legi
Tempat : Musholla Darul Muttaqien Kleco Jamsaren Kec. Pesantren kota Kediri

Untuk memperluas luas syi’ar Agama Islam, Insya Alloh dalam situs ini, akan kami sampaikan inti sati dan rangkuman Mauidhotul Hasanah beliau Gus Nung adi Kusuma yang telah kami terima dari kajian-kajian yang telah disampaikan dalam kegiatan tersebut diatas.

Mudah-mudahan semua ini kami lakukan benar-benar semata karena Allah, sehingga membawa manfa’at, barokah dan mendapat Ridho dari allah swt. Hanya kepada-Nya kami berserah diri, dan hanya dengan pertolongan dan hidayah-Nya semua ini terlaksana.

1. Malam Kamis legi, 29 Oktober 2008 : Keutamaan Ibadah Haji.

KEUTAMAAN IBADAH HAJI

Kalau melihat keutamaannya, maka selayaknya kita merasa bahwa ibadah haji bukan kwajiban dari Allah sawt, tapi justru kuwajiban dari diri kita sendiri.

Dalam sebuah Hadis Rosulullah saw. Bersabda :
“Barang siapa yang haji dan umroh , maka di ampuni dosa-dosanya yang telah lau, dan dosa-dosanya yang belum dilakukan, dan wajib baginya mendapat surga”

Betapa besar pahala dan keutamaannya ibadah haji dan umroh. Akan tetapi tidak semua orang yang beribadah haji, mendapat pahala seperti di atas. Sebenarnya kalau Cuma berhaji itu gampang, asal punya uang, badan sehat dan ada kesempatan setiap orang mampu haji. Syarat utama untuk mendapatkan keutamaan di atas, adalah melakukan ibadah haji semata hanya karena Allah swt.

Syarat ini tidak gampang, tidak semua orang bisa melakukanya dengan benar. Masalah ini sangat lembut dan sangat halus. Karena niat ini tidak ada yang tahu, selain orangnya itu sendiri dan Allah swt.

Haji yang seprti inilah yang benar-benar haji yang mabrur, yang dilakukan semata hanya Allah, mulai berangkat keluar dari rumah sampai pulang kembali lagi, tidak ada yang terlihat kecuali Allah, tiada yang terucap kecuali bacaan dzikir, Istighfar, tasbih, tahmid, takbir, sholawat dll.

Pada saat ini kita semua mendo’akan orang yang akan melakukan ibadah haji. Sebagai orang yang beriman, kita yakin, mendo’akan orang lain, akan mendapat barokahnya memperoleh sesuatu seperti yang allah berikan kepada orang yang kita do’akan. Maka dari itu setiap kita menghadiri acara seprti ini, selain kita mendo’akan orang yang mau berangkat ibadah haji, sekalian kita niat akan melakukan haji. Niat kita itu akan Allah catat ibadah di sisi Allah. Kalau ternyata sampai mati kita belum punya kesempatan dan kemampuan melaksanakannya, maka dengan sifat Rohman Rohimnya Allah, niat yang telah terucap oleh orang mukmin secara tulus dalam hati tersebut, diberikan pahalanya ibadah yang telah yang di niati itu dengan penuh, walaupun sampai mati ia belum bisa melaksanakan secara fisik.

Itulah salah satu wujud kasih saying Allah swt, kepada kita semua.

Artikel Terkait: